Paoji Nurjaman Serap Aspirasi Warga Jampangtengah, Soroti Irigasi Rusak dan Dorong Penguatan Ekonomi Lewat BPR
Sukabumipost – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi, Paoji Nurjaman, melaksanakan kegiatan reses di Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampangtengah, pada Rabu, 7 Mei 2025. Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah tokoh penting daerah dan unsur Muspika, di antaranya Ketua MUI Desa Padabeunghar, Kapolsek, Sekmat, Danramil, serta masyarakat yang antusias mengikuti kegiatan.
Paoji menjelaskan bahwa kegiatan reses ini merupakan agenda resmi DPRD untuk menjaring masukan langsung dari masyarakat. “Sesuai dengan agenda DPRD, seluruh anggota turun ke wilayah masing-masing. Saya sendiri dari Fraksi PDIP mendapat kesempatan untuk berdialog dengan warga Padabeunghar,” jelasnya.
Dalam dialog itu, ia menerima berbagai keluhan, terutama menyangkut sektor pertanian. Salah satu permasalahan yang disorot adalah rusaknya jaringan irigasi akibat bencana alam yang melanda beberapa waktu lalu. “Ada beberapa saluran irigasi yang jebol akibat bencana, dan ini tentu sangat mempengaruhi aktivitas pertanian. Kami akan membawa laporan ini ke rapat gabungan dan berkoordinasi dengan BPBD agar segera ditindaklanjuti,” ungkapnya.
Selain irigasi, kondisi infrastruktur di wilayah Kecamatan Jampangtengah juga menjadi sorotan. Paoji menekankan pentingnya perbaikan jalan kabupaten, provinsi, hingga jalan desa yang kini banyak mengalami kerusakan. Ia menyebut bahwa pengurangan anggaran desa turut memperlambat proses pembangunan tersebut. “Kami akan dorong ini menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah melalui pembahasan dengan Bupati,” katanya.
Tak hanya itu, Paoji juga menyinggung soal transformasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) menjadi PT Perseroda Kabupaten Sukabumi, sebagai upaya memperkuat sektor ekonomi masyarakat. Menurutnya, Pemkab telah mengajukan bantuan senilai Rp 30 miliar untuk penguatan lembaga keuangan tersebut.
“BPR ini nantinya mirip KUR, tetapi diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro seperti penjual gorengan. Mereka bisa mengakses pinjaman Rp 10 juta tanpa biaya tinggi. Ini adalah upaya nyata kami dalam menggerakkan ekonomi rakyat,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, Paoji menegaskan komitmennya untuk terus menyuarakan kebutuhan warga di parlemen dan mendukung pemerataan pembangunan, khususnya di bidang pertanian, infrastruktur, dan pemberdayaan ekonomi lokal.