6 Kesalahan Ini Jangan Sering-Sering Dilakukan, Umur Transmisi Mobil Matik Bisa Pendek

SUKABUMIPOST.com – Gaes, jangan sering-sering deh melakukan 6 kesalahan ini di mobil matik kesayangan kalian. Pasalnya, transmisi mobil matik kalian umurnya bisa-bisa jadi lebih pendek. Mobil matik atau otomatis anyak diminati di perkotaan, apalagi buat kalian yang sering bertemu lalu lintas macet.

Yap, mobil matik lebih mudah dan nyaman berkat berkat kerja kopling dan perpindahan gigi yang dilakukan secara otomatis baik itu transmisi matik jenis CVT (Continous Variable Transmission) maupun konvensional.

Namun dibalik kenyamanan dan kemudahannya, mengoperasikan mobil bertransmisi matik yang salah dapat memperpendek usia transmisi mobil matik.

Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik bengkel spesialis Worner Matic di Bintaro Tangerang Selatan mengatakan, setidaknya ada 6 kesalahan yang tanpa sadar sering dilakukan pengemudi dalam mengemudikan mobil matik.

1. Tidak Memberi Jeda Saat dari N ke D

Saat memindah tuas dari N ke D, pengemudi tidak memberi jeda, sebaiknya berikan jeda 1 sampai 2 detik baru injak gas. Memberikan jeda 1 sampai 2 detik dari N ke D tujuannya agar sistem dan oli girboks bekerja dengan sempurna.

2. Pindah Gigi dari D ke R atau Sebaliknya, Mobil Belum Berhenti Sempurna

Saat ingin memindahkan tuas transmisi dari D ke R atau sebaliknya, pastikan mobil sampai berhenti sempurna. Sebab Jika dilakukan perpindahan tuas dalam posisi mobil masih bergerak akan menyebabkan stres pada komponen girboks.

3. Sering Menggunakan Torsi Saat Berhenti di Tanjakan

Menggunakan torsi atau gas saat berhenti di tanjakan, ini sama saja dengan menggunakan setengah kopling di transmisi manual. Cara berkendara seperti ini membuat kerja kopling dan transmisi menjadi stress yang menyebabkan panas berlebih (overheat). Dampaknya, transmisi matik tidak lagi responsif. Cara paling disarankan adalah dengan menggunakan rem parkir (hand brake), atau fitur hill assist control bagi yang sudah ada fitur tersebut.

4. Untuk CVT, Sering Melalui Medan Berat

Menurut Hermas, Khusus untuk transmisi matik jenis CVT, tidak disarankan untuk sering melalui medan yang berat. Sebab Transmisi matik CVT dirancang untuk berkendara lebih nyaman di perkotaan, maka dari itu transmisi CVT tidak dianjurkan sering dibawa ke medan yang berat seperti jalur menanjak.

5. Untuk CVT, Sering Berkendara Terlalu Agresif

Khusus untuk matik jenis CVT, Hermas juga tidak menyarankan untuk sering-sering mealakukan akselerasi secara agresif. Transmisi matik CVT mengandalkan sabuk baja, akibat terlalu sering berakselerasi secara agresif, Komponen sabuk baja ini bisa jadi kendur bahkan putus meskipun materialnya baja.

6. Terlalu Sering Pakai Fitur Tiptronic 

Terakhir sering menggunakan fitur tiptronic, Fitur ini pun sangat berguna jika sobat ingin menyalip kendaraan lain dan membutuhkan akselerasi yang cepat, tapi ternyata pemakaian tiptronic yang terlalu agresif ada dampak negatif. Bila penggunaan yang terlalu agresif, umur transmisi lebih pendek, dampak yang paling kerasa adalah kompenen kampas kopling matik lebih aus. “Komponen yang aus di kampas koping yang bekerja ekstra, karena akibat lonjakan torsi yang lebih tinggi,” tutup Hermas Efendi Prabowo, teknisi senior sekaligus pemilik bengkel spesialis Worner Matic.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *