Warga Sukabumi Tewas Tersambar Petir, di Pasir Salam Nyalidung.

SUKABUMIPOST.com – HH (42), pria asal Desa Tegalwangi, Kecamatan Warudoyong, Sukabumi, Jawa Barat, tewas tersambar petir. Tubuh korban bahkan berdarah. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Rabu (26/04/2023) di Jalan Baru, Pasirsalam, Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Kondisi cuaca saat itu hujan deras dan angin kencang.

Saudara korban, Dede Iskandar (37), menuturkan, awalnya HH pulang bersama istri dan anaknya untuk pulang ke rumah mertuanya di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Purabaya. Korban mengendarai sepeda motor dan hujan deras turun di tengah perjalanan.

“Mertuanya ada di Purabaya, Sagaranten. Saat hujan, mereka berhenti di stan dan mengatakan ada banyak orang di sana, tapi yang Tersambar adalah saudara saya,” kata Dede dilansir detikJabar usai di temui di rumah duka .

Katanya  HH memang di atas. Tidak ada pohon atau penangkal petir. Hanya ada deretan warung kecil. “Korban kebetulan bersama keluarganya, seorang anak berusia sekitar 3 tahun dan istrinya, mengendarai sepeda motor. Namun ketika mereka berteduh di pinggir jalan, banyak, warga lainnya juga ikut berhenti. ,” dia melanjutkan.

Usai disambar petir, korban langsung dibawa ke Puskesmas Nyalindung dengan ambulans Namun nyawa korban tak tertolong.

“Dicek dulu sama polsek, kan di situ dekat Polsek Nyalindung, langsung menghubungi pihak puskesmas, dibawa sama ambulans dan langsung dibawa. Pas diperiksa sudah tidak ada (nyawanya),” ujarnya.

Dede mengatakan, tubuh korban mengeluarkan darah. Hal itu diketahui dari pakaian korban yang terlihat ada bercak darah. Selain korban, kata dia, ada warga lain yang pingsan terkena sambaran petir.
“Kalau dari fisiknya, saya nggak begitu lihat pas waktu kejadiannya, dilihat di foto mah ada bercikan darah di bajunya. Satu warga lain katanya ada yang pingsan,” ucap dia.

“Selama hidup nggak ada riwayat penyakit, sehat-sehat saja. Istri sama anaknya sehat-sehat alhamdulillah hanya istrinya syok. Rencananya akan dimakankan di TPU terdekat selepas Magrib,” tutup Dede.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *